Melihat Budaya Among - Among di Pangandaran yang Hampir Pudar


Melihat Budaya Among - Among di Pangandaran yang Hampir PudarBudaya masyarakat yang unik selalu ada saja ditiap daerah, tidak terkecuali adalah budaya Among-among yang merupakan sebuah kegiatan semacam doa bersama yang dilakukan untuk suatu niat namun dilakukan oleh sekelompok anak-anak di Pangandaran. Ya, budaya itu hampir saja punah di masyarakat Pangandaran. Dulu tiap seminggu sekali sudah dipastikan ada satu atau dua keluarga yang mengadakan among-among, namun kini budaya itu seperti tidak menjadi kebiasaan lagi.



Among-among sendiri merupakan sebuah rasa syukur yang diungkapkan oleh sebuah keluarga untuk kebaikan anak kecilnya, biasanya acara ini mengumpulkan anak-anak satu wilayah hingga mencapai 40-60 orang yang mereka adalah teman-teman dari anak itu sendiri. Acara ini biasanya dipimpin oleh seorang ustadz atau ustadzah yang dekat dengan anak-anak ataupun orang tua yang disegani oleh anak-anak.



Hal unik dari among-among adalah, setelah berdoa anak-anak ini dicipratkan air dengan menggunakan daun yang ada didalam mangkok atau wajan. Setelah itu semua anak-anak dibagi makanan. Among-among tradisional biasanya makanannyapun khas sekali yaitu seonggok nasi yang dibubuhi urab ( rebus-rebusan sayuran yang ditaburi bumbu dari kelapa) dan sepotong telor bebek ataupun telor ayam.



Jika kita melihat budaya ini, kita tidak melihat jumlah makanan yang dibagikan tetapi rasa kebersamaan dan keihlasan untuk berdoa bersama anak-anak dan juga kegembiraan yang didapat anak-anak. Biasanya, among-among ini diadakan jika memberi nama seorang anak, ulang tahun seorang anak atapun ketika anak selamat dari malabahaya.



MyPangandaran berkesempatan untuk melihat among-among ini kemaren. Namanya Irfan, anak berusia 5 taun selamat dari tercebur sumur didekat rumahnya. dan keesokan harinya orang tua irfan mengadakan among-among sebagai rasa syukur atas keselamatan yang diberikan kepada irfan. Namun, ustadzah yang memimpin doapun ternyata tidak hanya mendoakan irfan sebagai penyelenggara among-among tapi juga untuk keselamatan dan keberkahan bersama, akankah budaya among-among ini akan tetap bertahan beberapa taun kedepan?


Sumber: http://www.mypangandaran.com/aneka/detail/12/melihat-budaya-among---among-di-pangandaran-yang-hampir-pudar.html

Comments