Sekitar tahun 1990 saat itu perfilman Indonesia sedang
bagus-bagusnya, siapa yang tidak kenal WARKOP DKI(Dono, Kasino, Indro),Film
yang selalu di putar di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia termasuk di
bioskop nanjung pangandaran,saat itu hanya beberapa orang saja yang mempunyai video player.
Orang banyak bebondong-bondong sampai antri didepan loket
bioskop Nanjung,waktu itu saya masih duduk di kelas satu SD,saat itu harga
tiket masuk hanya Rp.1500 tetapi nilai uang pada saat itu masih besar,sehingga
untuk membeli tiket saja saya tidak mampu,
Bioskop nanjung ada dua studio atau sering disebut nanjung 1
dan nanjung 2 biasanya di nanjung satu selalu di putarkan film local dan di
nanjung 2 memutarkan film barat.
Hingga suatu ketika saya ingin menonton film di nanjung 1, saking
kepingin nontonya saya minta ijin untuk masuk,tetapi anak kecil tidak boleh
masuk apalagi tidak membeli tiket.untungnya ada salah satu karyawan nanjung
yang baik hati kepada saya mengizinkan masuk tetapi dengan syarat harus
membersihkan dulu lobby nanjung.
Akhirnya dengan semangat saya mau saja menerima tawaran
karyawan nanjung tersebut,dengan siggap saya langsung menyapu lobby
nanjung,setelah selesai dan film sudah dimulai saya di perbolehkan masuk tetapi
nontonya di ruangan proyektor atau ruang pemutar film.Itulah kenangan yang masih saya ingat sampai sekarang di
bioskop nanjung sayang bioskop nanjung tidak bertahan lama, karena kemajuan
teknologi pada tahun 2000 bioskop nanjung mulai bangkrut.
Tidak cuma saya yang mempunyai kenangan di bioskop nanjung mungkin
hampir semua orang pangandaran juga mempunyai kenangan indah di bioskop
nanjung.
Seandainya sekarang bioskop nanjung masih beroperasi mungkin
fasilitasnya sudah seperti bioskop 21 cineplex atau dengan kecanggihan 3
dimensi.dengan harga tiket kira-kira Rp. 250.000 ke atas pasti bakalan jadi tempat nongkrong yang asyik,sayang itu semua hanya angan-angan saya belaka.
Sumber: http://www.mypangandaran.com/aneka/detail/19/bioskop-nanjung-tinggal-kenangan.html
Comments