
tanam. Pasalnya puluhan hektar sawah mereka mulai digenangi air
setinggi lutut orang dewasa. Genangan itu terjadi akibat tanggul jebol
dan Sungai Citanduy meluap.
Anyo (32), petani asal Ciganjeng mengatakan saat ini di daerahnya
sebagian warga mulai menanam padi. “Saya juga sudah tandur (menanam
padi) seminggu yang lalu. Lihat kondisi air seperti sekarang, saya cuma
pasrah,” ungkapnya.
Kekhawatiran juga dirasakan puluhan petani yang akan menanam padi.
Sawah mereka kini digenangi air. “Rencananya minggu sekarang saya mau
tandur, tapi keburu banjir, nggak tahu kapan saya bisa nanam padi.
Paling tunggu sampai airnya surut dulu,” ungkap Ujang (39), petani asal
Tunggilis.
Informasi yang dihimpun , tergenangnya ratusan hektar sawah di
Kecamatan Kalipucang akibat tanggul-tanggul di sepanjang aliran Sungai
Citanduy rendah. Jika aliran sungai meluap, tanggul tersebut tak mampu
menampung volume air.
Terlebih lagi tanggul di beberapa daerah jebol akibat tekanan air
terlalu tinggi. Seperti tanggul kawasan Kedung Palungpung yang jebol
dua bulan lalu yang hingga kini belum diperbaiki.Warga berharap pemerintah melalui instansi terkait segera
memperbaiki tanggul yang menjadi sumber petaka bagi ratusan petani di
dua kecamatan tersebut.
“Kondisi seperti ini sudah kami rasakan bertahun-tahun, kami memang
berusaha memperbaiki sendiri jika ada tanggul yang jebol, namun tenaga
dan kemampuan kami terbatas,” kata Ujang lagi
Sumber RadarTasikmalaya
Sumber: http://www.mypangandaran.com/berita/detail/kecamatan-padaherang/440/ratusan-petani-terancam-gagal-tanam.html
Comments