
ERUS Cs, warga RT 02/01 Desa Babakan Pangandaran,
misalnya. Setiap hari, Erus dan kawan-kawan menyusuri pinggiran pantai
dan menyelam di antara deburan ombak. Dia berharap menemukan benda
berharga dan bisa dimanfaatkan.Pekerjaan yang dilakukan Erus dan kawan-kawan, bukanlan pekerjaan
mudah. Membutuhkan kejelian mata dan ketahanan tubuh. Perihnya air laut
bila mengenai mata dan teriknya sinar matahari harus selalu dihadapinya.
Erus mengatakan penghasilannya tidak menentu. “Kerja seperti saya
mah nggak pasti, susuganan we aya milik,” ungkapnya. Jika banyak
pengunjung ke Pangandaran biasanya banyak yang ditemukan. “Kebanyakan
sih emas,” jelasnya.Biasanya, lanjut Erus, kalau pengunjung berenang lupa melepas
perhiasan atau membawa uang disaku celananya. Padahal air laut itu
licin, apalagi kena ombak terus-terusan, lama-lama bisa lepas.
Kalau lagi beruntung, dia bisa mendapatkan belasan gram emas.
“Memang yang paling sering saya nemuin emas, kaya cincin, gelang sama
kalung, kadang juga uang,” tuturnya.Aktivitas para pencari harta karun terlihat pagi dan sore hari di
sepanjang Pantai Barat Pangandaran terutama di tempat berenang. “Kalau
lagi sepi paling cuma tiga sampai lima orang, tapi kalau lagi ramai
pengunjung, banyak yang nyari, bisa sampai belasan,” paparnya.
Sumber RadarTasikmalaya
Sumber: http://www.mypangandaran.com/berita/detail/kecamatan-pangandaran/376/mencari-harta-karun-di-pesisir-pantai.html
Comments