
KALIPUCANG - Karamnya Kapal KM Karunia, Minggu
(15/5) lalu, berdampak buruk bagi penghasilan nelayan Majingklak yang
berpofesi sebagai ojek perahu. Di Pelabuan Majingklak hanya satu dua
perahu yang berangkat mengantar para pemancing. Sebelumnya dalam sehari
minimal lima perahu mengantarkan para pemancing.
Menurut Sairan (47), salah seorang pemilik compreng asal Majingklak,
ia hanya mengantar warga yang akan bepergian ke wilayah Jawa Tengah.
“Para pelanggan saya (pemancing) yang dari Tasik, Ciamis bahkan dari
Bandung banyak yang nelepon, mereka taunya kejadian compreng karam di
sini (Majingklak). Padahal bukan, katanya mereka masih takut mancing,
padahal sudah saya jelasin,” ungkapnya.
Sairan mengaku, penghasilannya turun drastis. Biasanya, kata dia,
dalam sehari bisa mengantar pemancing hingga dua kali pemberangkatan
dengan rata-rata tarif Rp 200 ribu sekali pemberangkatan. Sejak
karamnya Km Karunia, ia belum pernah menghantarkan pemancing. “Sekarang
yang mancing paling orang-orang deket sini. Itu pun sedikit, sedangkan
jumlah ojek perahu puluhan,” ungkapnya.
Hal serupa dirasakan Wagino (43). Saat ini ia hanya menyeberangkan
penduduk Majingklak untuk berkunjung ke saudaranya atau sekadar mencari
kayu bakar. Menurutnya, karamnya KM Karunia diduga akibat kelalaian
nakhoda. “Arusnya memang lagi deras, kemudian juga kelebihan
penumpang. Kalau berangkatnya dari sini (Majingklak), kami gak akan ada
yang mau berangkat,” ungkapnya.
Wagino menjelaskan, ojek perahu Majingklak biasanya hanya membawa 33
penumpang. Itu juga dibawa dua compreng atau tiga compreng. “Selain
untuk keamaman, itung-itung bagi-bagi rejeki,” sahutnya.
Nelayan ojek berharap, warga yang akan beraktivitas di pelabuhan
maupun para pemancing tidak usah takut. Para nakhoda maupun perahu di
pelabuhan Majingklak mengetahui batas aman penumpang. “Di sini
nelayannya bisa diatur kok. Kalau udah lebih dari kapasitas, mereka gak
berani berangkat,” tutur Wagino.
Informasi yang dihimpun Radar di pelabuhan penyeberangan Majingklak,
saat ini beroperasi sekitar 25 perahu dan kapal kecil jenis compreng.
Setiap hari Pelabuahan Majingklak ramai dengan aktivitas warga. Baik
dari Jawa Barat maupun Jawa tengah. Majingklak juga setiap hari
dikunjungi puluhan para pemancing dari luar kota. Namun karamnya KM
Karunia, Minggu (15/05) lalu mempengaruhi kedatangan para pemancing.
Sumber RadarTasikmalaya
Sumber: http://www.mypangandaran.com/berita/detail/kecamatan-kalipucang/451/majingklak-sepi-pemancing-dampak-tenggelamnya-km-karunia.html
Comments